Jawaban:
PEMBAHASAN
Perang Padri (Tahap II)
Peperangan ini merupakan perang antara masyarakat Minangkabau melawan belanda untuk mempertahankan wilayah mereka dari belanda.Perang ini berkobar setelah adanya perang Diponegoro.Tahun 1831 serangan kaum padri mulai gencar perang berkobar di muara palam.Tahun 1832 tuanku nan cerdik bergabung Dengan tuanku imam bonjol menyerang pos pos belanda di Mangapo. Belanda menerapkan tak tik adu domba dengan cara mengirim pasukan pimpinan sentot prawirodirjo
pelajari lebih lanjut di
brainly.co.id/tugas/12858618
maaf kalo salah
jadikan jawaban tercerdas ya
semoga membantu
silahkan jika mau berteman dengan saya
seandainya kalo bener. jangan di report yau, susah buat penjelasannya, karena saya enggak biasa:>
Jawaban:
Lamanya penyelesaian peperangan ini, memaksa Gubernur Jenderal Hindia Belanda Johannes van den Bosch pada tanggal 23 Agustus 1833 pergi ke Padang untuk melihat dari dekat proses operasi militer yang dilakukan oleh pasukan Belanda. Sesampainya di Padang, ia melakukan perundingan dengan Komisaris Pesisir Barat Sumatra, Mayor Jenderal Riesz dan Letnan Kolonel Elout untuk segera menaklukkan Benteng Bonjol, pusat komando pasukan Padri. Riesz dan Elout menerangkan bahwa belum datang saatnya yang baik untuk mengadakan serangan umum terhadap Benteng Bonjol, karena kesetiaan penduduk Luhak Agam masih disangsikan dan mereka sangat mungkin akan menyerang pasukan Belanda dari belakang. Tetapi Van den Bosch bersikeras untuk segera menaklukkan Benteng Bonjol paling lambat tanggal 10 September 1833, kedua opsir tersebut meminta tangguh enam hari sehingga jatuhnya Bonjol diharapkan pada tanggal 16 September 1833.
Taktik serangan Gerilya yang diterapkan Kaum Padri kemudian berhasil memperlambat gerak laju serangan Belanda ke Benteng Bonjol, bahkan dalam beberapa perlawanan hampir semua perlengkapan perang pasukan Belanda seperti meriam beserta perbekalannya dapat dirampas. Pasukan Belanda hanya dapat membawa senjata dan pakaian yang melekat di tangan dan badannya. Sehingga pada tanggal 21 September 1833, sebelum Gubernur Jenderal Hindia Belanda digantikan oleh Jean Chrétien Baud, Van den Bosch membuat laporan bahwa penyerangan ke Bonjol gagal dan sedang diusahakan untuk konsolidasi guna penyerangan selanjutnya.
Penjelasan:
'Taktik Gerilya' ..-